Membela Kepa Arrizabalaga
Pertandingan
Final Carabao Cup memang telah usai, Manchester City tampil sebgai juara lewat
adu penalti melawan Chelsea, namun tak bisa kita pungkiri ada satu insiden yang
menyita perhatian banyak orang, ya menjelang berakhirnya babak ke 2 Extra Time Chelsea
melakukan pergantian penjaga gawang, mengganti Kepa Arrizabalaga dengan Willy
Caballero, namun kiper termahal dunia tersebut enggan dengan memberikan isyarat
bahwa dia baik-baik saja, sampai rekan setimnya David Luiz membisikkan sesuatu hal yang tetap saja tidak
menggoyahkan hati mantan penjaga gawang Athletico Bilbao tersebut. Menanggapi
hasil tersebut sang Pelatih Maurizio Chelsea sempat berdiskusi dengan pengadil
lapangan bersama dengan asistennya dan
terlihat juga Kepa berbincang dengan sang wasit, dan benar sang kiper tetap
ngotot bermain sampai adu pnenalti.
Melihat
situasi tersebut Sarri tampak kesal bukan main dan menghempaskan sesuatu di
Bench Chelsea dan sempat ingin meninggalkan pertandingan, dengan kejadian
tersebut terlihat Sarri sempat bertanya pada Kepa sesaat sebelum adu penalti di
laksanakan, mengapa ia tidak mau di ganti. Kegaduhan sempat terjadi di kubu
Chelsea akibat insiden Kepa yang tak ingin di ganti.
Bagaimana
pula dengan perasaan Willy Caballero yang tengah bersiap-siap untuk masuk
menggantikan Kepa, namun apa daya mantan kiper Manchester City tersebut harus
gigit jari. Menanggapi kejadian tersebut banyak pengamat sepakbola mengatakan
bahwa Kepa tidak Profesional sebagai pemain, tidak menghargai pelatih, tapi
seusai pertandingan tersebut pria kebangsaat Spanyol tersebut mengutarakan
bahwasanya dia bukan bermaksud untuk menentang mantan pelatih Napoli tersebut,
hanya saja sang kiper sengaja berpura-pura cedera karena ingin memberikan waktu
untuk bernafas kepada rekan setimnya mengingat pertandingan sampai Extra Time.
Sebagai
seorang pelatih tentu Sarri tak ingin sang pemain mengalami cedera yang serius
sehingga mengambil keputusan untuk mengganti penjaga gawang, di lain hal untuk
urusan penalti dan secara kualitas Caballero memang lebih baik dari Kepa,
mungkin ini juga yang diasumsikan publik mengapa Sarri mengganti Kepa menjelang
adu penalti, padahal Kepa hanya berpura-pura cedera dan dia ingin membuktikan
kepada pihak club bahwa Chelsea tak salah memilihnya.
Lalu
mengapa kita harus membenci Kepa hanya karena insiden salah paham begini?
Mungkin
diluar sana orang lebih banyak memberitakan hal yang tidak baik tentang Kepa.
Bukankah
saat adu penalti dengan Tottenham Kepa telah membuktikan kualitasnya?
Dan
lihat faktanya pada saat adu penalti, bukankah Kepa menyelamatkan wajah
Jorginho yang gagal jadi penendang pertama, sampai Maurizio Sarri terlihat
begitu emosional saat Kepa berhasil memblock tendangan Leroy Sane. Dan petaka
pun datang saat David Luiz tidak menjalankan tugasnya dengan baik, masihkah
menyalahkan Kepa dalam kejadian ini?
Melihat
kejadian ini tentu kita sebagai penikmat sepakbola melihat sudut pandang yang
berbeda dalam insiden ini, belum tentu juga Caballero bisa menepis 1 atau 2
dari 5 penendang City, dan lihatlah kembali saat tendangan Aguero yang terbaca
Kepa sampai sang striker tak percaya bahwa tendangannya tetap masuk ke dalam
gawang. Pihak Club boleh menghukum Kepa tapi kita jangan Menjudge dia, karena
dia lebih paham kondisinya saat partai final tersebut ketimbang kita yang hanya
menontonya lewat sebuah layar Televisi atau Laptop.
0 komentar: