Tulisan Tentang Pasid
Dan hari-hariku pun menjadi
terasa lebih berwarna semenjak kembali ke kota yang begitu special, ya Padang
Sidempuan, tepatnya Minggu 19 Januari 2020 untuk pertama kalinya kembali ke
kota ke 2 yang paling gue cintai setelah 6 tahun berlalu, perasaan campur aduk tak
bisa ku ungkapkan dengan segala kenangan yang ada di dalamnya. Tepatnya setelah
lulus menyelesaikan program D3 pada bulan Oktober 2013 sekalipun aku tak pernah
lagi menginjakkan kaki disana, jangankan menginjakkan kaki, melewatinya sajapun
aku tak pernah. Dari hati yang terdalam, jujur Pasid(Padang Sidempuan) adalah
tempat dimana terciptanya cerita indah yang sampai saat ini masih bisa
kurasakan pahit dan getirnya kenangan yang ada disana. 3 tahun bukanlah waktu
yang singkat, tujuan utama disana ialah untuk menyelesaikan Studi yang masih
ambigu, namun seiring berjalannya waktu Pasid dan seantero kotanya memberikan
warna baru dalam hidupku.
Tahun pertama di Pasid sudah
sangat memberikan kesan yang begitu menjanjikan, dari mulai kotanya, orang-orangnya
bahkan setiap sudut Pasid adalah “Istimewa”. Nuansa baru yang saat itu
kurasakan adalah benar-benar dalam keadaan dilema.
Bagi sebagian orang Pasid
hanyalah kota kecil dan mungkin saja tidak Special, jarak tempuh dari
Sibolga-Pasid hanyalah 2 jam saja, memang secara jarak tidak terlalu jauh, tapi
secara rindu amatlah sendu.
Merantau tidak selalu
tentang seberapa jauhnya jarak, jauh tapi gagal atau dekat tapi selamat.
Setiap manusia punya jalan hidupnya masing-masing,
seberapa jauh pun jarak yang kita tempuh bukan jadi sebuah tolak ukur. Dimanapun
kita berada kita patut untuk mensyukurinya, jauh dari orang tua bukan berarti
kita untuk foya-foya, justru jauh dari orang tua menjadikan kita menjadi lebih
termotivasi bahwasanya kita sanggup hidup mandiri(mandi sendiri) Hahaha.
Merantau
bukan untuk pamer, merantau bukan untuk bersenang-senang, karena setiap
perantauan punya cerita masing-masing, tidak usah mencela karena jauh atau
dekatnya jarak.
Ditahun
kedua cerita indah masih tetap menghiasi hari-hariku, tugas kampus, nongkrong
bareng, karokean bareng sampai dikasih Kado saat Ultah adalah moment yang
begitu amat special. Perlahan mulai pasti Pasid memang jadi tempat yang beda,
punya warna, karakter dan mempesona.
Sampai
pada akhirnya ditahun ke 3 Pasid menjadi lebih special lagi, tempat-tempat
nongkrong dan orang-orangnya menjadi alasan yang amat kuat untukku untuk tetap
bertahan disana. Mengingat masa-masa itu aku benar-benar rindu, dan 4 hari yang
lalu dengan ijin Allah akupun mendatangi kota itu dengan rasa bangga, 6 tahun
berlalu ada begitu banyak perubahan yang kutemui.
Rindu kampus, Rindu Tenda
Biru, City Walk, Jalan Baru dan masih banyak lagi dan pastinya teman-teman
Manajemen Informatika, Teman-teman dari Batangtoru, Gunung Tua, Binanga,
Panyabungan, Mandailing Natal, Rantau Prapat, dll.
Memang waktu jua yang
menjadikan semuanya terasa lebih bermakna.
Minggu 19 Januari 2020 cuma
ajang temu kangen antara jiwa dan kenangannya, bertemu orang-orang dan
tempat-tempat yang biasa kudatangi hanyalah sebuah halu, tapi semua itu karena
waktu yang amat singkat.
Tapi aku percaya bahwa
kenangan yang pernah ada tidak akan pernah punah, padam bahkan sampai hancur
sekalipun, sebab setiap kenangan yang pernah tercipta akan kekal di hati pemiliknya.
Terimakasih Pasid, sudah
jadi tempat yang nyaman dan paling menyenangkan selama 3 tahun disana,
orang-orangnya, kulinernya, tempat nongkrongnya sampai setiap sudut kotanya
adalah hal terindah dan jadi yang paling dirindukan. Love You So Much.
0 komentar: